MAAF, BLOG INI MASIH DALAM PROSES EDITING!!!

SHUTTER SPEED



-Shutter speed --> Tenggang waktu dari saat shutter terbuka untuk membiarkan sinar masuk ke dalam camera (sensor). Semakin lama shutter terbuka (co. 1/30 sec.), lebih banyak sinar yang masuk; semakin pendek waktu shutter terbuka (co. 1/1,000 sec.), semakin berkurang sinar yang masuk. Snapshots dan action photography biasanya membutuhkan fast shutter speed untuk menangkap action dengan tajam; sedangkan untuk landscapes biasanya memakai aperture yang kecil untuk mendapatkan DOF yang maksimum, oleh karena itu membutuhkan shutter speed yang lebih lama agar gambar yang dihasilkan memiliki exposure yang benar.

1.Depth of field
Jarak rentangan tajam/fokus, diluar itu baik di depannya maupun di belakangnya akan terlihat jadi tidak fokus.

2.crop factor
Crop yg terjadi karena ukuran sensor yg tidak full frame sehingga seolah2 terjadi cropping, mis. lensa 50mm dipakai di kamera crop factor 1.5 thd 35mm akan seolah2 difoto dengan lensa 75mm

3.distorsi
distorsi foto yg tadinya lurus menjadi tidak lurus, bisa juga perspektif yg menyimpang dari aslinya

4.vignette
Area2 yg lebih gelap disudut2 gambar karena keterbatasan lensa atau adanya converter/filter

5.flare
sinar yg jatuh langsung ke lensa akan terlihat spt. deretan bulatan2 yg terang sekali

6.AE
auto exposure

7.focus lenght 6.3-18,9mm/38-144mm(35mm)
focal length kali ya? angka ini menunjukkan jarak kemampuan lensa menangkap objek semakin panjang semakin jauh istilahnya zoom (optical).
Angka yg dibelakang itu kalau dihitung secara ukuran film 35mm, berarti crop factornya sekitar 6x (lihat no.2)
8.F no f2.7-f4.9
bukaan / diafragma, angka ini akan berkaitan dengan besaran cahaya yg masuk sensor dan pengaturan DOF (no.1 di atas)

9.macro 30-8cm
jarak pemotretan pada makro dengan batasan antara 30-8cm

10.sensor 1/1.8 ccd
ukuran sensor 1/1.8 inch (lihat no.2 di atas)

11.Low Key
tone foto yg lebih gelap dari biasanya, area shadow lebih dominan dengan median yg rendah

12.Long Time Exposure
exposure dengan waktu yg sangat lama biasanya dipakai utk night photography

13.Bokeh
berkaitan dengan DOF (lihat no.1), objek yg tidak fokus akan terlihat buram tidak bertepi, objek yg terang menjadi tidak tegas dan membulat, ini yg disebut bokeh

ISTILAH ISTILAH DALAM PHOTOGRAPHY

Beberapa istilah dlm fotografi:

APS: Advanced Photo System
DIL : Drop in Loading
CID : Cartridge Identification number
FID : Film strip Identification number
USC : Uniform Sigma Crystal/kristal sigma seragam
Kristal sigma : Butir-butir perak halida
AFS : Auto Focus Silent Wave Motor
AFD : Auto Focus Distance Information
DIR : Development Inhibitor Releaser
SPD : Silicon Photo Diode
LCD : Liquid Crystal Display
LED : Light Emitting Diode, lampu
ISO/ASA : Derajat sensitivitas film
ISO : International Standart Organization
ASA : American Standart Association
DIN : Deutsche Industry Norm
NiMH : Nikel Metal Hydride
NiCd : Nikel Cadmium
DRAM : Data Random Acces Memory
RISC : Reduce Intruction Set Computer
CCD : Charge Couple Device (pada kamera digital)
CPL : Circular Polarizing
USM : Ultrasonic motor

ESP : Elektro-Selective Pattern (Sistem pengkuran cahaya otomatik, di saat kondisi kesenjangan kecerahannya sangat besar

SLR : single Lens Reflek, kamera lensa tunggal yang menggunakan cermin dan prisma

TLR : Twin lens Refleks, kamera yang menggunakan dua lensa , satu untuk melihat, lainnya utnuk meneruskan cahaya ke film
Lens Mount : Dudukan lensa

MF : Manual Fokus
AF : Auto Fokus
Fps : Frame per second:, satuan kecepatan pengambilan gambar dalam gambar perdetik

DOF : Depth of Field;ruang tajam, merupakan jarak, dimana gambar masih terlihat tajam/focus, beragntung pada: difragma, panjang lensa dan jarak objek

GN : Guide number; kekuatan cahaya blitz merupakan perkalian antara jarak (dalam meter atau feet) dan diafragma

AR Range : Tingkat terang cahaya dimana system aotufocus masih dapat bekerja, dalam satuan EV

EV : Exposure Value; kekuatan cahaya. Sample, EV=0 kekuatan cahaya pada difragma f/1,0 kecepatan 1 detik

Exposure mode : Modus pencahayaan, pada umumnya ada 4 tipe: manual, Aperture priority, Shutter priority dan Programed (auto)

Aperture : Diafragma

Lens Hood : Tudung lensa

Aperture priority : Prioritas pengaturan pada diafragma, kecepatan rana otomatis

Shutter : Rana

Shutter Priority : Prioritas pengaturan pada kecepatan rana, diafragma otomatis

Exposure compensation :Kompensasi pencahayaan, membuat alternatif pencahayaan dari normal menjadi lebih atau kurang

Flash Exposure Compensation : Kompensasi pencahayaan blitzt

Metering: Pola pengaturan cahaya, biasanya terbagi dalam 3 kategori, centerweighted, evaluative/matrix, dan spot

Center weighted Metering : Pengukuran pencahayaan pada 60% daerah tengah gambar

Evaluative/Matrix : Pengukuran pencahayaan berdasarkan segmen-segmen dan presentase tertentu

Spot : Pengukuran pencahayaan hanya pada titik tertentu

View finder : Jendela bidik

Built in Dioptri: Dilengkapi dengan pengatur dioptri (lensa+ atau – bagi mereka yang berkacamata)

Eye piece Blind : Tirai penutup jendela bidik

Interchangeable Focusing Screen : Fasilitas untuk dapat mengganti focusing screen

Focusing screen : Layar focus

Bracheting : Pengambilan gambar yang sama menggunakan pengukuran pencahayaan yang berbeda

Flash Sync : Sinkron kilat, kecepatan maksimum agar body dan flash masih bekerja harmonis

TTL: Through The Lens, Sistem pengukuran pencahayaan melalui lensa

Remote Flash : Melepaskan lampu kilat dari badan kameranya dan meletakkannya si duatu tempat untuk mendapatkan efek foto yang diinginkan

Bounce : Cahaya lampu kilat yang di pantulkan ke langit-langit atau bidang lain sehingga cahaya menerangi objek secara merata

Slave unit : (Lampu kilat + mata listrik/elctric eye); adalah alat abntu yang sanggup menyalakan lampu kilat bila mata itu menerima sinar dari lampu kilat lain

Wireless TTL : Sistem pengukuran TTL tanpa melalui kabel

Multiple exposure : Fasilitas pemotretan berulang pada fram eyang sama

Pupup Flash : Blitz kecil, terbuat menyatu dengan body

Stop : Satuan pencahayaan, 1 stop sama dengan 1 EV

Red Eye Reduction : fasilitas untuk mengurangi efek mata merah yang biasa terjadi pada pemotretan menggunakan blitz pada malam hari

PC terminal : Terminal untuk blitz di luar hot shoe

Hot shoe : Kaki blitz

Mirror Lock up : Pengunci cermin, agar getaran dapat dikurangi pada saat rana bergerak

Shiftable program : Pada mode program, exposure setting dapat diubah secara otomatis dalam EV yang sama, misalnya dari 1/125 menjadi 1/250 detik, f 5.6 dmenjadi f 11

Second Curtain Sync : Fasilitas untuk menyalakan blitz sesaat sebelum rana menutup

Shutter release : Pelepas rana

Self Timer : Alat penangguh waktu pada kamera

Vertical Grip : Alat pelepas rana utnuk pengambilan secra vertical tanpa harus memutar tangan

Data Imprint : Fasilitas pencetakan data tanggal pada film
Reloadable to last frame: fasilitas untuk mengembalikan film yang telah digulung di tengah ke posisi terakhir yang terpakai

Fill In flash : Blitz pengisi, dalam kondisi tidak memerlukan blitz, blitz tetap dinyalakan untuk menerangi bagian-bagian yang gelap seperti bayangan

Intervalometer : Fasilitas epmotretan otomatis dalam jarak waktu yang tertentu

Multispot : Pengukuran pencahayaan dari beberapa titik

Back : Sisi belakang kamera, berfungis pula sebagai penutup film

Bayonet : Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukan putaran kurang dari 90 derajat untuk pergantian lensa

Bulk film : Film kapasitas 250 exposure

Wide lens : lensa lebar, mempunya jarak titik bakar yang pendek, lebih pendek dari 50,,, biasanya:
· 16-22mm (lensa lebar super)
· 24-35mm (lensa lebar medium
· 6-15mm (lensa mata ikan)

Push : Meningkatkan kepekaan film dalam pemotretan, missal dari ISO 100-200/lebih

Pull : kebalikan dari Push

Main light : Cahaya pengisi/tambahan

Foto wedding : Potraiture berpasangan (menciptakan rekaman gambar yang romantisme, baik dari posenya maupun dari suasananya
Foto wedding terbagi 2 yaitu:
· Neo Classic Potraiture, ialah bentuk visual foto berpasangan yang beraura romantis

· Classic wedding, ialah bentuk foto berpasangan yang harus menjadi kenangan

Blouwer : Kipas angin yang digunakan pada pemotretan model untuk menghasilkan efek angin

Reverse ring : digunakan untuk memasang lensa yang di balik, untuk membuat lensa makro alternatif agar cahaya yang masuk tidak bocor

Golden section : Potongan kencana; Hukum komposisi yang mengatakan bahwa keselarasan akan tercapai kalau suatu bidang adalah kesatuan dari 2 bidang yang saling berhubungan

Komposisi : susunan garis, bidang, nada, kontras dan tekstur dalam suatu format tertentu

Siluet : Teknik pencahayaan untuk menampilkan bentuk objek tanpa menunjukkan detilnya

Framing : Pembingkaian objek untuk memberi kesan mendalam/ dimensi objek foto

Panning : Teknik pengambilan gambar dengan kesan gerak (berubahnya latar belakang menjaid garis-garis sementara objek utama terekam jelas

Sandwich : Teknik menggabungkan foto

Cross process : Proses silang, biasanya di lakukan pada film positiv (E6) ke film negatif (C 41), sehingga menimbulkan warna- warna baru pada foto

Esai foto : (Biar foto yang bicara) , merangkai foto menjadi cerita bertema

Leave a Reply